Begitu juga jika saya melintas di depan museum tsunami, tepat di mulut lorong kecil yang tak jauh diseberang gedung museum yang dirancang oleh Ridwan Kamil ini, satu menara kecil menjulang. Mungkin sisa gapura, namum jelas bentuknya menunjukkan bahwa benda itu adalah produk dari masa lalu.
Kepingan masa lalu. Itu selalu yang melintas dalam benak saya. Dulu pada masanya mereka pernah berkilau, dikagumi, memiliki fungsi, digunakan, berarti. Tidak teronggok dalam diam dan tak berharga, terlupakan begitu saja.
Hidup ini pun punya banyak 'monumen' seperti itu.
Ketika sedang menikmati seporsi siomay, mendadak muncul kenangan tentang sebuah warung yang sekarang sudah tutup. Berhenti di lampu merah dan ketika melihat kesamping teringat bahwa dulu ada sebuah rumah dengan bentuk khas tak jauh dari situ, yang sekarang sudah menjadi deretan ruko.
Duduk ngopi disebuah kedai lama yang masih bertahan di daerah Lampaseh, tak jauh dari pusat kota Banda Aceh, tak sengaja memperhatikan jalan yang dulu sempit namun sekarang sudah lebar dan teringat, dulu saat malam datang, saat itu masih jalanan sempit, yang sisinya dipenuhi pedagang yang menjajakan dagangannya dengan gerobak, ada gerai mie goreng dan sate padang, yang selalu jadi tempat merayakan berbagai hal penting dan tak penting selepas siaran. Sekarang sudah tak ada lagi, berganti dengan deretan kios kecil yang menjual DVD bajakan sampai sandal bajakan.
Saat-saat ketika kenangan demi kenangan itu muncul, sering sekali adalah saat berharga. Waktu yang tepat untuk berhenti sejenak, merenungi masa lalu, mencari kegembiraan atau pembelajaran yang ada. Lalu melangkah lagi, dengan semangat baru.
Memang selalu ada dua pilihan ketika kenangan itu muncul, menerimanya dengan gembira atau segera ingin melupakan lagi, karena kenangan sering sekali liar tak bisa dipaksa. sehingga tak jarang yang muncul adalah kenangan yang punya cerita tak enak di dalamnya. Namun hidup ini kan pilihan. Selalu bisa memilih untuk mencari pembelajaran di dalamnya, teguran yang bisa dipakai sebagai pengingat agar tak mengulang kesalahan yang sama.
Selalu ada pelajaran dari pengalaman, dari kenangan. Seperti juga kita belajar bahwa sebaik apapun status facebook yang ditulis, selalu saja ada orang yang bisa membuat status itu jadi berantakan.
Lama tidak menulis di Blog
Sangat inspiratif gan..
ReplyDeleteTemplate blog simple, elegant, dan seo friendly